PALU – Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) sukses menyelenggarakan International Public Lecture dengan fokus pada inovasi teknologi dan tata kelola pemerintahan. Acara yang merupakan bagian dari program DIKTISAINTEK BERDAMPAK ini semakin prestisius dengan kehadiran Walikota Palu, Hadianto Rasyid, S.E., yang menunjukkan dukungan penuh Pemerintah Kota terhadap pengembangan Smart City dan kewirausahaan digital.
Kuliah umum internasional ini digelar di Aula FISIP Untad pada Kamis, 24 Juli 2025, dan menghadirkan pembicara kunci dari Amerika Serikat, Maria Gonzales, Founder and CEO of Adelante Community Development, Colorado, USA.
Sambutan Dekan: Mendorong Lulusan yang Adaptif
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP Untad, Dr. Muh. Nawawi, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Nawawi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Walikota Palu dan narasumber internasional, serta menekankan pentingnya kuliah umum ini bagi peningkatan kualitas akademik dan relevansi lulusan FISIP.
“Era smart governance menuntut FISIP Untad untuk terus beradaptasi. Kuliah umum ini adalah upaya kami membekali mahasiswa dengan wawasan global mengenai sinergi antara kewirausahaan digital dan administrasi publik,” ujar Dr. Nawawi. “Tujuannya, agar lulusan kita tidak hanya siap bekerja di birokrasi konvensional, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mendorong inovasi dan daya saing daerah.”
Digital Entrepreneurship dan Sinergi Tiga Pihak
Mengangkat tema krusial, “Digital Entrepreneurship In The Era of Smart Governance: Building Synergy Between Government, Private Sector, and Communities,” Maria Gonzales memaparkan pentingnya kolaborasi segitiga—pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat—dalam memanfaatkan kewirausahaan digital untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cerdas (smart governance).
Maria Gonzales menjelaskan bahwa kewirausahaan digital bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga mesin pendorong inklusi sosial dan peningkatan efisiensi layanan publik. Kehadiran Walikota Palu dalam forum ini menunjukkan sinyal kuat dukungan pemerintah daerah terhadap implementasi smart governance di Kota Palu, yang sejalan dengan tema utama kuliah.
“Di era smart governance, teknologi harus berfungsi sebagai jembatan, bukan penghalang. Pemerintah harus menciptakan ekosistem regulasi yang adaptif, memungkinkan sektor swasta berinovasi, dan memberdayakan masyarakat agar tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen solusi digital,” ujar Gonzales dalam paparannya yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WITA.
Relevansi bagi Administrasi Publik Kota Palu
Kepala Program Studi Administrasi Publik FISIP Untad Dr. Intam Kurnia, M.Si. menambahkan bahwa tema ini sangat relevan dengan upaya Pemerintah Kota Palu dalam mewujudkan konsep Smart City.
“Konsep smart governance menuntut administrator publik tidak hanya menguasai birokrasi, tetapi juga memahami dinamika teknologi dan kewirausahaan. Kehadiran Bapak Walikota memberikan semangat bahwa kajian akademik kami memiliki relevansi langsung dengan kebutuhan praktis pembangunan Kota Palu,” jelasnya.
Acara yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen ini berlangsung interaktif. Walikota Palu juga turut mengapresiasi inisiatif FISIP Untad dalam membuka ruang diskusi global mengenai isu yang sangat strategis bagi masa depan kota. Kuliah umum ini menegaskan komitmen FISIP Untad dalam menghadirkan perspektif global dan memajukan pendidikan berbasis riset dan dampak.
