Pada Kamis 5 April 2018, bertempat di ruang senat lantai 3 gedung dekanat FISIP, perwakilan dari Universitas Hasanuddin mengadakan sosialisasi program magister dan doktoral ilmu sosial dan lebih khususnya ilmu komunikasi. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Muhammad Khairil, S.Ag., M.Si.. Kemudian rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sebuah pengantar dibawakan oleh Prof. Hafied Cangara, M.Sc., selaku Ketua Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, dipandu oleh Dra. Sumarni Zainuddin, M.Si. selaku moderator didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Andi Mascunra Amir, M.Si..
Pada kesempatan itu, Prof. Hafied Cangara, M.Sc. memaparkan bagaimana pesatnya perkembangan ilmu sosial di Indonesia. Beliau memberikan contoh perkembangan lembaga pendidikan yang berfokus pada ilmu komunikasi yang tercatat hanya 5 program studi di tahun 1960an meningkat pesat hingga lebih dari 400 di tahun ini. Pesatnya perkembangan ini, menurut beliau, didasari oleh kebutuhan dan permintaan lulusan ilmu sosial yang mengerti dan paham, serta kritis. Selain itu faktor literasi media juga ikut memberi andil, melihat pesatnya perkembangan teknologi.
Menurut Prof. Hafied, kemampuan membaca arus informasi dan beradaptasi terhadap berbagai sumber media merupakan salah satu aset yang harus dimiliki oleh para lulusan ilmu sosial, khususnya ilmu komunikasi. “Karena apapun medianya, informasi tetap diperlukan”, tambah beliau.
Proses sosialisasi dilakukan secara bergantian, dimana program magister dijelaskan oleh Dr. Muhammad Farid, M.Si. (Ketua Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin), dan program doktoral dijelaskan oleh Prof. Hafied Cangara, M.Sc.. Pada proses sosialisasi ini dipaparkan tata cara, ketentuan dan syarat-syarat untuk mendaftar pada program magister dan doktoral Universitas Hasanuddin yang menggunakan sistem multi-year (penerimaan dilakukan tiap semester).
Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan kutipan Prof. Hafied mengenai lika-liku kehidupan kampus, terutama untuk mahasiswa yang hampir DO, “berikan kesempatan mereka untuk merubah masa depannya”.