Diksi (Diskusi KINESIK) Soroti Kondisi Media Massa Jelang Pemilu 2019

Diksi (Diskusi KINESIK) Kamis (14/02) angkat tema “Peran Media dalam Pemberitaan Politik Terhadap Aktivitas Sosial Saat Ini”, bertempat di Taman Gazebo KINESIK, diskusi dihadiri anggota KINESIK dan HIMASOS (Himpunan Mahasiswa Sosiologi).

Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KINESIK) FISIP Untad, Kamis (14/02) menggelar diskusi terbuka di Taman Gazebo Kinesik. Tema yang diangkat dalam diskusi terbuka itu adalah “Peran Media dalam Pemberitaan Politik Terhadap Aktivitas Sosial Saat Ini”. Diskusi ini melibatkan Dr. Ilyas, S.Sos.,M.I.Kom. sebagai pemimpin diskusi. Diskusi yang sifatnya terbuka dan berlangsung santai itu berhasil menarik perhatian mahasiswa sekitar yang kebetulan masih berada di kampus. Tidak hanya mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, tetapi mahasiswa Program Studi Sosiologi yang tergabung dalam HIMASOS (Himpunan Mahasiswa Sosiologi) juga turut mengikuti diskusi yang berjalan singkat tersebut.

Keberadaan diskusi terbuka seperti Diksi (Diskusi KINESIK) ini sebetulnya bukan hal baru, sebelumnya mahasiswa FISIP baik Prodi Ilmu Administrasi Publik, Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Pemerintahan pun kerap mengadakan diskusi. Tema-tema yang diangkat pun tidak jauh dari bidang ilmu masing-masing. Namun karena jelang pemilu 2019, sehingga tema yang dibawa kedalam Diksi hari ini menjadi menarik untuk didiskusikan. Tentang bagaimana situasi dan kondisi media saat ini, serta pemberitaan politik dan hubungannya dengan aktivitas sosial. Dalam diskusi ini, media menjadi sorotan terutama karena sulitnya menemukan media yang menyajikan berita maupun informasi yang berimbang.

Dekan FISIP Hadiri Penandatanganan MoU di Belgia

Kamis (10/01) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako hadiri penandatanganan MoU dengan Ghent University di Belgia.

Universitas Tadulako lakukan kerjasama dengan Ghent University Belgia. Penandatangan MoU dilakukan pada Kamis (10/01) di Belgia. Rektor Universitas Tadulako bersama tujuh delegasi lainnya, yakni Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Dekan Fakultas Teknik, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hadir dalam penandatangan MoU tersebut.

Kerjasama dengan Ghent University pada awalnya hanya melibatkan Fakultas Teknik, namun kerjasama kemudian diperluas hingga menggandeng fakultas lain yang ada di Universitas Tadulako yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa fakultas yang dimiliki Ghent University tidak hanya terbatas pada bidang teknik, tetapi ada fakultas-fakultas lain yang memiliki kesamaan bidang dengan fakultas yang ada di Universitas Tadulako. Sehingga tercapailah keefektifan jaringan kerjasama di bidang pendidikan dengan Ghent University. Kedua Universitas memiliki harpan yang sama, bahwa kedepannya kerjasama yang telah dijalin ini dapat memberi kontribusi dalam mengembangkan mutu pendidikan Universitas masing-masing.

Golongan Putih Bukan Solusi

Kamis (14/02) pagi, RRI (Radio Republik Indonesia) Palu bertempat di Aula FISIP Untad, adakan Dialog Pemilu.

RRI (Radio Republik Indonesia) Palu Sulawesi Tengah adakan siaran luar studio di Aula FISIP Untad, Kamis (14/02) pagi. Mengangkat Topik Dialog Pemilu dengan tema “Gerakan Cerdas Memilih, Memilih itu Juara, Golput Buka Solusi”, RRI bekerjasama dengan KPU dan FISIP Untad untuk menyosialisasikan pemilu 2019. Dalam kesempatan tersebut, selain Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pembicara, turut pula hadir Ketua Senat FISIP Untad mewakili Dekan, dan Wakil Ketua BEM FISIP Untad mewakili Ketua BEM FISIP Untad. Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen lima program studi yang ada di FISIP Untad, yakni Ilmu Administrasi Publik, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi. Seperti temanya, Dialog Pemilu yang diselenggarakan oleh RRI ini menitik beratkan pada himbauan untuk memilih dengan bijak, bukan memilih golput.

Golput atau Golongan Putih sendiri bukanlah hal yang asing di telinga kita, terutama ketika jelang pemilu. Istilah ini merupakan istilah politik yang bermula dari gerakan protes para mahasiswa dan pemuda pada pelaksanaan Pemilu 1971 yang kala itu merupakan pemilu pertama di Indonesia, tepatnya di Era Orde Baru. Arif Budiman dianggap sebagai tokoh yang memimpin gerakan ini. Namun, istilah “Golput” sendiri dicetuskan oleh Imam Waluyo. Istilah “putih” dipakai karena pada awalnya, gerakan ini mengisyaratkan kepada yang datang ke bilik suara agar mencoblos bagian putih di surat suara yang berada di luar gambar parpol peserta Pemilu. Karena, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai.

Di era reformasi hingga saat ini, gerakan golput pun masih sering dijumpai saat pemilu terutama dari kalangan mahasiswa. Alasannya sama, bahwa tidak ada pilihan yang dianggap memenuhi syarat ideal seorang pemimpin. Walau suara saat pemilu bersifat hak, bukan kewajiban, yang artinya golput bukanlah pelanggaran, namun alangkah baiknya jika mahasiswa sebagai agen of change mampu menimbang yang terbaik diantara pilihan yang ada, ketimbang melepaskan hak suara begitu saja. Karena pemilu pada dasarnya adalah kesempatan bagi seluruh masyarakat tidak terkecuali kalangan akademisi untuk memberikan hak suaranya dalam rangka menentukan nasib bangsa dalam lima tahun kedepan.

FISIP Untad Bangkit Bersama LPDP

Matagaruda Sulawesi Tengah mengadakan sosialisasi LPDP di Ruang Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Kamis (14/02) siang.

Kamis (14/02) siang, bertempat di Ruang Senat FISIP UNTAD, alumni LPDP yang tergabung dalam Matagaruda Sulteng, mengadakan Matagaruda Road to Campus dengan tema “Tadulako Bangkit Bersama LPDP”. Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP  (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Dalam kesempatan itu, tiga diantara alumni LPDP memberikan materi seputar LPDP, mereka adalah Fiki Ferianto,S.Sos.,MPA yang merupakan Alumni LPDP Universitas Gadjah Mada, Sitti Musdalifah,S.Pd.,M.Ed yang merupakan alumni LPDP University Of Wollongong, serta Ni Made Wiwik Astuti, S.Pd.,M.Ed yang merupakan alumni LPDP Monash University.

Matagaruda Sulteng lewat kegiatan sosialisasi LPDP ini, mengajak mahasiswa yang ada di Sulawesi Tengah pada umumnya, khususnya mahasiswa Universitas Tadulako untuk mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Menurut Fiki Ferianto, program beasiswa yang ditawarkan LPDP cukup banyak, sayangnya mahasiswa yang ada di Sulawesi Tengah masih kurang mampu mencari informasi tentang bagaimana syarat-syarat dan prosedur yang harus dilakukan untuk mengikuti program beasiswa tersebut. Sehingga dalam kesempatan itu Sitti Musdalifah menjelaskan syarat-syarat dan ketentuan apa saja yang harus dimiliki jika ingin mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Ni Made Wiwik Astuti bersama teman-teman anggota Mata Garuda yang lain turut menjelaskan tatacara pendaftaran beasiswa yang berada di bawah naungan LPDP.

Para alumni LPDP yang tergabung dalam Mata Garuda Palu juga berencana melaksanakan program Kelas Beasiswa. Sasarannya adalah mahasiswa maupun alumni yang akan mengikuti program beasiswa LPDP. Kelas Beasiswa tersebut merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan untuk membantu mahasiswa atau alumni dalam proses pemenuhan syarat-syarat guna mengikuti program beasiswa LPDP. Hal ini disambut baik oleh mahasiswa FISIP Untad yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Menurut Fiki Ferianto, informasi lebih lanjut tentang Kelas Beasiswa dan program lainnya akan di-update di Instagram Matagaruda Sulteng.

Scroll to top