PALU – Program Studi Administrasi Publik FISIP Universitas Tadulako menyelenggarakan Research Talk Series dengan mengangkat isu krusial mengenai dinamika pemerintahan lokal, khususnya di kawasan Timur Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Fakultas dan Program Studi dalam memperkaya kajian ilmiah dan mendorong riset berdampak.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Laboratorium Administrasi Publik ini berlangsung pada Senin, 1 Desember 2025, di Multimedia Room dan dihadiri oleh mahasiswa serta dosen di lingkungan Universitas Tadulako.
Patronase hingga Kebijakan: Perspektif dari Indonesia Timur
Research Talk Series kali ini mengusung tema provokatif From Patronage to Policy: What Eastern Indonesia Teaches Us About Local Governance. Dua narasumber dihadirkan untuk membedah isu ini dari perspektif yang berbeda Elio Della Monica, PhD di Informal Economies in Southeast Asia, Dublin City University dan Aulia Rahman, PhD Candidate in Doctoral School of Administrative Science, University of Bucharest, Romania.
Para pembicara menganalisis bagaimana praktik patronase dan hubungan informal yang mengakar di Indonesia Timur dapat memengaruhi proses formal perumusan kebijakan publik. Penelitian yang dipaparkan menawarkan pandangan kritis mengenai tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam mentransformasi praktik tradisional menuju tata kelola pemerintahan yang lebih modern.
Komitmen Prodi pada Riset Berdampak
Kepala Laboratorium Administrasi Publik, Fiki Ferianto, S.Sos., M.P.A., menjelaskan bahwa Research Talk Series ini adalah inisiatif penting untuk memicu diskusi mendalam di kalangan akademisi dan mahasiswa.
“Isu patronase hingga kebijakan di Indonesia Timur sangat kompleks dan membutuhkan pendekatan riset yang serius. Melalui forum ini, kami menghubungkan mahasiswa dan dosen dengan hasil penelitian terbaru, mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah yang relevan dan memiliki dampak nyata bagi perbaikan tata kelola lokal,” ujar Fiki Ferianto.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator Program Studi Administrasi Publik, Dr. Intam Kurnia, M.Si., menambahkan bahwa kegiatan seperti ini adalah upaya prodi dalam mengintegrasikan hasil riset global ke dalam kurikulum lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa materi perkuliahan kami selalu up-to-date dan kontekstual. Dengan menghadirkan pandangan dari peneliti internasional, mahasiswa kami didorong untuk berpikir kritis dan multidisipliner dalam menganalisis fenomena administrasi publik, khususnya yang berkaitan dengan tantangan unik di wilayah Timur Indonesia,” tegas Dr. Intam Kurnia.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Program Studi Administrasi Publik FISIP Untad dalam melaksanakan program DIKTISAINTEK BERDAMPAK dan menjadi pusat kajian yang responsif terhadap isu pemerintahan lokal.
