Diskusi Etnografi Bedah Buku Resolusi Konflik : Jembatan Perdamaian

Senin, 19 Maret 2018, Pukul 13.30-15.30 WITA. Acara seri diskusi Etnografi Bedah Buku Resolusi Konflik : Jembatan Perdamaian yang bertempat di ruang senat lama, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Menghadirkan Ichsan Malik sebagai penulis buku Resolusi Konflik: Jembatan Perdamaian. Kegiatan di buka oleh M. Junaidi selaku Ketua Program Studi Antropologi dan di pandu oleh Muhammad Nasrum selaku Dosen Program Studi Antropologi.

Ichsan, begitulah panggilan akrabnya, membuka dengan pembahasan tentang isi bukunya yang di dalamnya ada enam unsur topik yang menjadi ide utama dalam pembuatan buku. Poin penting yang beliau jelaskan yang pertama mengenai sejarah masa lalu yang disimpan di memori kita, yang maksudnya adalah semua kejadian yang terjadi akan tertanam di ingatan kita, akan turun menurun kepada anak cucu kita layaknya kita menceritakan sebuah cerita rakyat, dan tentu saja dapat menimbulkan sebuah masalah baru. Apabila memori yang kurang menyenangkan dan tersimpan kemudian diceritakan kembali maka dapat memunculkan konflik baru.

Selain pembahasan yang menjadi topik pembuka bedah buku, masih ada 5 (lima) lagi unsur topik yang menarik dari dalam buku tersebut. Bertitik tolak dari masalah yang tidak terselesaikan, penyebab konflik yang tidak ada penyelesaiannya adalah karena masalah dari konflik sebelumnya yang tidak terselesaikan, sehingga jika pada suatu waktu diungkit kembali maka akan menimbulkan konflik baru juga. Ingatan-ingatan yang disimpan, disini ingatan yang disimpan akan membentuk opini baru yang kemudian akan menjadi titik mula muncul kembali konflik baru. Bliau kemudian mengatakan bahwa tugas kita sekarang adalah bagaimana mengubah narasi negatif menjadi narasi positif, metodologi dalam brutalitas segi kekerasan, temuan yang menarik kompetitif disini menurut pengalaman pribadinya ia mengatakan bahwa yang terlibat konflik berlomba-lomba menjadi korban (menjadi orang yang diperlakukan tidak adil), dan yang terakhir adalah bertemunya rute.

Walaupun kegiatan berlangsung dengan berdesakan disebabkan oleh banyaknya peserta yang hadir dalam Bedah Buku tersebut, bukanlah menjadi alasan untuk para peserta tidak mengikuti acara sampai dengan selesai. Bagi Mahasiswa dan Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Antropologi Bedah Buku Resolusi Konflik : Jembatan Perdamaian adalah sesuatu yang sangat menarik untuk dibahas, karena hampir seluruh isi buku membahas bagaimana pengalaman pribadi dari bapak Ichsan dalam menangani konflik-konflik serta membantu memberikan pengetahuan baru bagi para peserta yang hadir tentang bagaimana konfilik-konflik bisa ditangani dengan benar.

Setelah Ichsan Malik membahas 6 (enam) ide pokok yang berada dalam bukunya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang semakin membuat diskusi Bedah Buku menjadi semakin menarik. Setelah sesi tanya jawab selesai, kegiatan diakhiri dengan foto bersama.

Scroll to top