Yudisium Bersama ke-9 FISIP UNTAD

Pengukuhan Yudisium Bersama ke-9 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (28/06)

FISIP UNTAD – Jumat (28/06) pagi, bertempat di Ruang Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, sebanyak 119 lulusan dikukuhkan dalam seremonial Yudisium Bersama ke-9 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Seremonial tersebut dipimpin oleh Dekan, Dr. Muhammad Khairil, S.Ag., M.Si, setelah sebelumnya dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Dr. Mohammad Irfan Mufti, M.Si. Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Ketua Jurusan dan Koordinator Program Studi di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kegiatan ini dihadiri pula oleh sejumlah orang tua dan wali pendamping para peserta yudisium.

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Nomor:4471/UN28.1.13/DL/2019 tanggal 28 Juni 2019, lulusan ini terdiri atas 30 lulusan Program Studi Ilmu Administrasi Publik, 49 lulusan Program Studi Ilmu Pemerintahan, 22 lulusan Program Studi Sosiologi, 6 lulusan Program Studi Antropologi, dan 12 lulusan Ilmu Komunikasi. Lulusan terbaik pada Yudisium Bersama ke-9 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako diraih oleh Kemala Novrianti, lulusan Program Studi Ilmu Administrasi Publik angkatan 2015, dengan Indeks Prestasi Komulatif  3,92 serta predikat Cumlaude.

Pemilihan Anggota Senat Wakil Dosen FISIP Untad Periode 2019-2023

Foto bersama Ahmad Sinala, Sudirman, Mohammad Irfan, Muh. Nawawi, Haslinda Baji Anriani, Muhammad Khairil, Hadisuddin, Noch Alatas, dan Andi Pasinringi usai pemilihan Anggota Senat Wakil Dosen FISIP Untad Periode 2019-2023 pada Jumat (14/06) di Ruang C1.4 FISIP Untad.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako melaksanakan pemilihan Anggota Senat Wakil Dosen Periode 2019-2023 pada Jumat pagi (14/06) bertempat di Ruang C1.4 FISIP Untad. Sebanyak 100 Dosen Tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako hadir untuk memberikan suara, diantaranya 50 Dosen Tetap Jurusan Administrasi Publik, dan 50 Dosen tetap Jurusan Sosiologi. Pada pemilihan tersebut, Dr. Muh. Nawawi, M.Si terpilih sebagai Wakil Dosen Jurusan Administrasi Publik dengan perolehan suara 56% dan Dr. Haslinda Baji Anriani, M.Si terpilih sebagai Wakil Dosen Juruan Sosiologi dengan perolehan suara 42%.

Pemilihan Anggota Senat Wakil Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako diawali dengan sambutan dari Dekan dan Ketua Penjaminan Mutu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Sebelum pemilihan dimulai, dibuka sesi dialog bagi dosen-dosen yang ingin menyampaikan aspirasinya. Beberapa dosen menyampaikan harapan agar kedepannya Anggota Senat Wakil Dosen dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, serta dapat menjadi penyambung lidah untuk mewakili suara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Senat Universitas.

Diksi (Diskusi KINESIK) Soroti Kondisi Media Massa Jelang Pemilu 2019

Diksi (Diskusi KINESIK) Kamis (14/02) angkat tema “Peran Media dalam Pemberitaan Politik Terhadap Aktivitas Sosial Saat Ini”, bertempat di Taman Gazebo KINESIK, diskusi dihadiri anggota KINESIK dan HIMASOS (Himpunan Mahasiswa Sosiologi).

Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KINESIK) FISIP Untad, Kamis (14/02) menggelar diskusi terbuka di Taman Gazebo Kinesik. Tema yang diangkat dalam diskusi terbuka itu adalah “Peran Media dalam Pemberitaan Politik Terhadap Aktivitas Sosial Saat Ini”. Diskusi ini melibatkan Dr. Ilyas, S.Sos.,M.I.Kom. sebagai pemimpin diskusi. Diskusi yang sifatnya terbuka dan berlangsung santai itu berhasil menarik perhatian mahasiswa sekitar yang kebetulan masih berada di kampus. Tidak hanya mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, tetapi mahasiswa Program Studi Sosiologi yang tergabung dalam HIMASOS (Himpunan Mahasiswa Sosiologi) juga turut mengikuti diskusi yang berjalan singkat tersebut.

Keberadaan diskusi terbuka seperti Diksi (Diskusi KINESIK) ini sebetulnya bukan hal baru, sebelumnya mahasiswa FISIP baik Prodi Ilmu Administrasi Publik, Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Pemerintahan pun kerap mengadakan diskusi. Tema-tema yang diangkat pun tidak jauh dari bidang ilmu masing-masing. Namun karena jelang pemilu 2019, sehingga tema yang dibawa kedalam Diksi hari ini menjadi menarik untuk didiskusikan. Tentang bagaimana situasi dan kondisi media saat ini, serta pemberitaan politik dan hubungannya dengan aktivitas sosial. Dalam diskusi ini, media menjadi sorotan terutama karena sulitnya menemukan media yang menyajikan berita maupun informasi yang berimbang.

Dekan FISIP Hadiri Penandatanganan MoU di Belgia

Kamis (10/01) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako hadiri penandatanganan MoU dengan Ghent University di Belgia.

Universitas Tadulako lakukan kerjasama dengan Ghent University Belgia. Penandatangan MoU dilakukan pada Kamis (10/01) di Belgia. Rektor Universitas Tadulako bersama tujuh delegasi lainnya, yakni Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Dekan Fakultas Teknik, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hadir dalam penandatangan MoU tersebut.

Kerjasama dengan Ghent University pada awalnya hanya melibatkan Fakultas Teknik, namun kerjasama kemudian diperluas hingga menggandeng fakultas lain yang ada di Universitas Tadulako yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa fakultas yang dimiliki Ghent University tidak hanya terbatas pada bidang teknik, tetapi ada fakultas-fakultas lain yang memiliki kesamaan bidang dengan fakultas yang ada di Universitas Tadulako. Sehingga tercapailah keefektifan jaringan kerjasama di bidang pendidikan dengan Ghent University. Kedua Universitas memiliki harpan yang sama, bahwa kedepannya kerjasama yang telah dijalin ini dapat memberi kontribusi dalam mengembangkan mutu pendidikan Universitas masing-masing.

Golongan Putih Bukan Solusi

Kamis (14/02) pagi, RRI (Radio Republik Indonesia) Palu bertempat di Aula FISIP Untad, adakan Dialog Pemilu.

RRI (Radio Republik Indonesia) Palu Sulawesi Tengah adakan siaran luar studio di Aula FISIP Untad, Kamis (14/02) pagi. Mengangkat Topik Dialog Pemilu dengan tema “Gerakan Cerdas Memilih, Memilih itu Juara, Golput Buka Solusi”, RRI bekerjasama dengan KPU dan FISIP Untad untuk menyosialisasikan pemilu 2019. Dalam kesempatan tersebut, selain Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pembicara, turut pula hadir Ketua Senat FISIP Untad mewakili Dekan, dan Wakil Ketua BEM FISIP Untad mewakili Ketua BEM FISIP Untad. Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen lima program studi yang ada di FISIP Untad, yakni Ilmu Administrasi Publik, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi. Seperti temanya, Dialog Pemilu yang diselenggarakan oleh RRI ini menitik beratkan pada himbauan untuk memilih dengan bijak, bukan memilih golput.

Golput atau Golongan Putih sendiri bukanlah hal yang asing di telinga kita, terutama ketika jelang pemilu. Istilah ini merupakan istilah politik yang bermula dari gerakan protes para mahasiswa dan pemuda pada pelaksanaan Pemilu 1971 yang kala itu merupakan pemilu pertama di Indonesia, tepatnya di Era Orde Baru. Arif Budiman dianggap sebagai tokoh yang memimpin gerakan ini. Namun, istilah “Golput” sendiri dicetuskan oleh Imam Waluyo. Istilah “putih” dipakai karena pada awalnya, gerakan ini mengisyaratkan kepada yang datang ke bilik suara agar mencoblos bagian putih di surat suara yang berada di luar gambar parpol peserta Pemilu. Karena, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai.

Di era reformasi hingga saat ini, gerakan golput pun masih sering dijumpai saat pemilu terutama dari kalangan mahasiswa. Alasannya sama, bahwa tidak ada pilihan yang dianggap memenuhi syarat ideal seorang pemimpin. Walau suara saat pemilu bersifat hak, bukan kewajiban, yang artinya golput bukanlah pelanggaran, namun alangkah baiknya jika mahasiswa sebagai agen of change mampu menimbang yang terbaik diantara pilihan yang ada, ketimbang melepaskan hak suara begitu saja. Karena pemilu pada dasarnya adalah kesempatan bagi seluruh masyarakat tidak terkecuali kalangan akademisi untuk memberikan hak suaranya dalam rangka menentukan nasib bangsa dalam lima tahun kedepan.

FISIP Untad Bangkit Bersama LPDP

Matagaruda Sulawesi Tengah mengadakan sosialisasi LPDP di Ruang Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Kamis (14/02) siang.

Kamis (14/02) siang, bertempat di Ruang Senat FISIP UNTAD, alumni LPDP yang tergabung dalam Matagaruda Sulteng, mengadakan Matagaruda Road to Campus dengan tema “Tadulako Bangkit Bersama LPDP”. Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP  (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Dalam kesempatan itu, tiga diantara alumni LPDP memberikan materi seputar LPDP, mereka adalah Fiki Ferianto,S.Sos.,MPA yang merupakan Alumni LPDP Universitas Gadjah Mada, Sitti Musdalifah,S.Pd.,M.Ed yang merupakan alumni LPDP University Of Wollongong, serta Ni Made Wiwik Astuti, S.Pd.,M.Ed yang merupakan alumni LPDP Monash University.

Matagaruda Sulteng lewat kegiatan sosialisasi LPDP ini, mengajak mahasiswa yang ada di Sulawesi Tengah pada umumnya, khususnya mahasiswa Universitas Tadulako untuk mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Menurut Fiki Ferianto, program beasiswa yang ditawarkan LPDP cukup banyak, sayangnya mahasiswa yang ada di Sulawesi Tengah masih kurang mampu mencari informasi tentang bagaimana syarat-syarat dan prosedur yang harus dilakukan untuk mengikuti program beasiswa tersebut. Sehingga dalam kesempatan itu Sitti Musdalifah menjelaskan syarat-syarat dan ketentuan apa saja yang harus dimiliki jika ingin mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Ni Made Wiwik Astuti bersama teman-teman anggota Mata Garuda yang lain turut menjelaskan tatacara pendaftaran beasiswa yang berada di bawah naungan LPDP.

Para alumni LPDP yang tergabung dalam Mata Garuda Palu juga berencana melaksanakan program Kelas Beasiswa. Sasarannya adalah mahasiswa maupun alumni yang akan mengikuti program beasiswa LPDP. Kelas Beasiswa tersebut merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan untuk membantu mahasiswa atau alumni dalam proses pemenuhan syarat-syarat guna mengikuti program beasiswa LPDP. Hal ini disambut baik oleh mahasiswa FISIP Untad yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Menurut Fiki Ferianto, informasi lebih lanjut tentang Kelas Beasiswa dan program lainnya akan di-update di Instagram Matagaruda Sulteng.

FISIP Laksanakan Workshop Optimalisasi Layanan dan Peningkatan Mutu Akademik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako menggelar workshop peningkatan kinerja dan layanan. Acara ini digelar dimulai hari Sabtu (15/12) dengan tujuan untuk kembali meningkatkan kinerja pegawai terutama tenaga pendidik dan pelayanan FISIP.

Workshop ini di hadiri oleh segenap staff dan jajaran pemimpin di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Pada sesi pertama, workshop ini diisi oleh Dr. Irfan Mufthi, M.Si. sebagai pemateri dengan membawakan materi tentang orientasi ideal tentang kinerja di berbagai aspek keorganisasian dengan Dr. Andi Mascunra Amir, M.SI. sebagai moderator. Pada kesempatan ini, Dr. Irfan Mufti, M.Si. menekankan tentang sinergitas kinerja sehingga gap antara staff pada kerja kelembagaan.

Pada sesi kedua, materi dibawakan secara panel oleh Dr. Andi Mascunra, M.Si. dan Dra. Samsiar dengan Dr. Intam Kurnia, M.Si. sebagai moderator. Materi pada sesi kedua ini memfokuskan pada etika, kewajiban dan kedisiplinan, yang diberikan oleh Dr. Andi Mascunra, M.Si., dan distribusi teknis tentang kualitas proses kerja pegawai. Di sesi kedua yang dilakukan secara panel ini, pemateri pertama, Dr. Andi Mascunra Amir, M.Si., menekankan tentang kedisiplinan pegawai serta kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pegawai. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang bagaimana reward and punishment yang diaplikasikan terhadap cara, pola pikir dan budaya kerja profesional.

DI sesi terakhir dari workshop ini, materi yang diberikan adalah mengenai capaian visi optimalisasi layanan prima yang dibawakan oleh Dr. Golar, S.Hut., M.Si. dan Dr. Muhammad Khairil, S.Ag., M.Si. sebagai moderator. Materi ini memfokuskan pada bagaimana proses pemberian pelayanan prima. Dr. Golar, S.Hut., M.Si. ditengah-tengah materi juga menekankan bahwa pelayanan prima merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh frontliner.

“Kualitas pelayanan frontliner membutuhkan continuous improvement, hingga kita tidak sadar telah melampaui penilaian pelayanan prima”, terang Dr. Golar, S.Hut., M.Si. “dengan begitu tiap-tiap orang telah mengerti tupoksi masing-masing dan tidak mengganggu pihak lain sehingga organisasi tidak berada dalam kondisi yang tidak sehat.”

Rangkaian kegiatan workshop ini kemudian ditutup oleh dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si..

Intgrasi dan Aplikasi Mata Kuliah dan Kerja Relawan: Bentuk Nyata Sumbangsih Progam Studi Antropologi Terhadap Pemulihan Pasca Bencana Pasigala

Proses pemulihan pasca bencana Pasigala hingga saat ini masih terus berlanjut. Masih terlihat rekan-rekan relawan berdatangan ke Kota Palu dan sekitarnya dari berbagai daerah hingga luar pulau Sulawesi, meskipun terdapat pula rekan-rekan relawan yang berangsur-angsur pulang untuk kembali ke tempat asal mereka. Sehingga, masih terdapat kekosongan relawan di beberapa titik yang disebabkan oleh cukup luasnya daerah yang terkena dampak bencana Pasigala.

Melihat kebutuhan ini, Program Studi Antropologi menginisiasi program untuk mengintegrasikan mata kuliah program studi dengan kerja relawan. Program ini kemudian menjadi aplikasi nyata mata kuliah program studi di lapangan.

Bapak Nasrum, M.Sc. selaku penanggung jawab menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk membantu beberapa titik di lokasi bencana dan lembaga-lembaga yang mengalami kekurangan maupun kekosongan relawan. Beliau juga menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendapat pengalaman dan pelajaran di lingkungan nyata lembaga-lembaga yang telah bermitra dengan Program Studi Antropologi.

FISIP Bangkit! Mengenang 2 Bulan Tragedi Pasigala

Tepat hari ini, selasa (28/11), 2 bulan sudah terlewati setelah peristiwa gempa bumi, likuifaksi dan tsunami  Palu-Sigi-Donggala. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas di Universitas Tadulako yang mengalami kerusakan yang cukup parah. Reruntuhan gedung dekanat tiga lantai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu saksi dahsyatnya gempa berskala 7,4 SR yang melanda Kota Palu dan sekitarnya.

Meskipun beberapa kelas mengalami kerusakan berat, proses perkuliahan mulai berangsur-angsur dilakukan dengan memanfaatkan beberapa kelas yang kondusif dan beberapa tenda yang didirikan. Proses penyelesaian perkuliahan seperti seminar proposal dan hasil serta ujian tutup skripsi pun mulai dilaksanakan, meskipun dengan sedikit kekurangan dan keterbatasan. Terlihat banyak mahasiswa yang mulai memenuhi dan berlalu-lalang di lingkungan FISIP untuk mengurus keberlanjutan proses akademik.

Yudisium pun tetap dilaksanakan meskipun hanya diselenggarakan di pelataran masjid Al-Ikhlas FISIP, dengan reruntuhan gedung dekanat sebagai latar belakang dan sebagai pengingat kejadian gempa bumi, likuifaksi dan tsunami Pasigala.

Bapak Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako menjelaskan bahwa proses pemulihan gedung-gedung di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako sudah mulai berjalan. Proses pemulihan tersebut untuk saat ini difokuskan pada ruang kelas untuk mengkondusifkan proses perkuliahan.

Selain itu pihak fakultas juga berusaha memulihkan berkas-berkas yang tertimbun. Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Muhammad Khairil, S.Ag., M.Si., menjelaskan bahwa berkas-berkas fisik terutama berkas-berkas akademik mahasiswa sudah mulai dipulihkan berdasarkan dengan cadangan berkas digital yang dimiliki fakultas.

Beliau juga berharap dengan keterbatasan yang ada, proses akademik dapat berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses akademik mahasiswa tidak terhambat.

SPKK Percepat Pemulihan Fakultas Pasca Gempa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako melaksanakan Pembekalan program Strategi Pembelajaran Keterampiran dan Kemasyarakatan (SPKK) pada Kamis (22/11) pagi tadi. Bertempat di samping Masjid Al Ikhlas FISIP Untad, di bawah pengarahan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Intam Kurnia, M.Si., sebanyak 59 mahasiswa FISIP mengikuti pembekalan tersebut. Pada kesempatan itu, turut hadir Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang diantaranya Drs.Hadisuddin, La Husen Zuada, S.IP,M.IP, Siti Hajar N. Aepu, S.Sos.,M.Si, Muhammad Rapi, S.Sos.,M.Si.

SPKK merupakan program yang setara dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). SPKK bertujuan mempercepat recovery fakultas pasca gempa 28 September 2018 lalu. Berbeda dengan KKN yang mekanismenya melalui Koordinasi langsung dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM), SPKK sepenuhnya di bawah koordinasi Fakultas dan penempatan pelaksanaan SPKK pun berada di Fakultas. Selain itu, SPKK FISIP Untad juga hanya berlangsung selama 20 hari dan akan dimulai pada Jumat (23/11) besok. Selain melalui SPKK, fakultas juga berkoordinasi dengan para penerima beasiswa bantuan bencana melalui mekanisme Bidik Misi dan Peningkatan Prestasi Akademik. Para penerima beasiswa diharapkan dapat berkontribusi bersama perserta SPKK untuk mempercepat recovery fakultas.

Posts navigation

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Scroll to top